Kamis, 23 Juli 2015

SIAPAKAH AKU?


Sepanjang sejarah, manusia seringkali mempertanyakan Siapakah Aku? pada dirinya sendiri.  khususnya dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan pemuda, mereka ingin mengetahui jati dirinya, mengaoa dan untuk tujuan apa mereka ada didunia ini. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang sudah mencapai  umur yang sudah hampir senja  dan yang telah meninggalkan dunia ini masih belum menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.  Hal ini wajar, berhubung setiap orang bertumbuh secara individu dan belum pernah hidup sebelumnya. Selain itu memang banyak hal yang belum  dan yang tidak diketahui untuk hal-hal yang akan datang. Oleh karena tidak atau belum ditemukan jati dirinya, manusia berusaha menemukannya melalui berbagai fasilitas yang ada didunia ini. Fasilitas itu berupa harta benda, karier, pendidikan, jabatan dan lain sebagainya. Mereka mengukur dan menilai siapa diri mereka berdasarkan hal tersebut dan larut didalamnya. Mereka bersaing dan berlomba satu sama lain, mereka berjuang untuk menadi yang lebih dari yang lainnya. Bahkan tidak sedikit diantara mereka saling menjatuhkan dan membinasakan. ini bukan pen genalan diri yang sesungguhnya, yang membawa kepada kehancuran hidup diri dan sesama.
Seberapa pentingkah menemukan siapa diri kita sesungguhnya? jawabannya adalah sangat penting, dan bahkan ketka seseorang tidak tahu siapa dirinya dan untuk apa mereka ada di dunia ini, ia sedang hidup didalam kegelapan yang sangat mengerikan. ini bukan saja menyangkut masalah harkat dan martabat mereka di dunia ini, tetapi ini berkaitan dengan masalah kekekalan yang tidak ada ujungnya: Kebahagiaan kekal atau penderitaan kekal? ini bukan masalah makan, minum dan pakai yang hanya bersifat sementara dan semu, tetapi ini berkaitan dengan kemuliaan kekal atau kehinaan kekal.
Lalu, siapakah diri kita dan untuk apa kita ada hanya dapat ditemukan didalam Pribadi yang telah menciptakan dan yang telah menebus diri kita seutuhnya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. hanya Dialah yang memiliki jawabannya dan hanya DIa lah yang sanggup mengisi diri kita  untuk mencapai maksud dan tujuan siapakah dan untuk apakah kita ada. Alkitab berkata, “Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada Selatan : janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anakKu laki-laki dari jauh, dan anak-anakKu perempuan dari ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan namaKu yang kuciptakan untuk kemuliaanKu, yang Kubentuk dan Kujadikan!” Yesaya 43;6-7.  Dan Lagi, “……..yaitu Bapa, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus yang olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena DIA kita hidup” (1 Kor 8:6).
TUhan tidak saja mencipta dan menebus kita shingga kita menjadi tahu siapakah diri kita dan untuk apa kita ada; namun terlebih lagi Ia telah berkenan dan telah melakukan semua yang dibutuhkan  untuk membawa kita menggenapi apa yang telah ditetapkanNya bagi kita. Ia buka memberika sesuatu atau yang lain, tetapi IA memberikan diri-Nya seutuhnya untuk menjadi hidup kita yang sesungguhnya. hal ini melampaui jawaban yang diinginkan dari pertanyaan yang ditanyakan oleh manusia tentang siapa dirinya, IA melakukan dan memberikan apa yang tidak terpikirkan oleh siapapun. Sebuah pemberian yang menjadikan kita sepenuhnya bukan saja tahu siapa diri kita  sesungguhnya, tetapi terlebih lagi memiliki “isi” sepenuhnya siapa diri kita tepat seperti yang dirancangkanNya bagi kita. Ia melahirkan kita dari Atas dari Allah seperti DIRINYA yang berasal dari atas dan datang dan keluar dari BAPA (Yoh 8:23,42), Ia menjadikan kita ciptaan baru, yang tidak bercacat cela dan yang berkenan kepadaNYA (2 Kor 5:17; Kol 1:22) inilah jati diri kita yang sesungguhnya….
Amin…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar