Sudah dari sejak jauh-jauh sebelum Kristus datang telah diberitahukan pada kita melalui kitab Perjanjian Lama bagaimana Tuhan Allah itu sangat tegas terhadap dosa. itulah sebabnya pada masa itu sebelum genap waktunya, Tuhan memberikan banyak peraturan keimamatan tentang penyelesaian “sementara” terhadap dosa yang dilakukan oleh umat-Nya. semua yang berkenaan dengan dosa diatur dan ditetapkan begitu ketatnya sehingga tidak ada peluang bagi dosa itu bisa dibiarkan ada dalam hubungan Tuhan dengan umat Perjanjian Lama. setiap pelanggaran terhadap penyelesaian dosa menurut keimamatan akan berakibat fatal. tentu apa yang umat Perjanjian Lama lakukan bkanlah penyelesaian dosa yang sesungguhnya. Maksudnya apa yang dilakukan pada masa PL itu tidak dapat menghapuskan dosa sekali untuk selamanya. Hal ini terbukti dengan selalu dipersembahkan korban penghapusan dosa secara berulang-ulang (Ibrani 1-:1-2. dan memang apa yang dilakukan pada masa PL bukanlah penyelesaian hakekat Dosa yang sesungguhnya. itulah sebabnya penulis kitab Ibrani menegaskan kembali tentang persembahan-persembahan itu tdak lagi berkenan kepada Allah (Ibrani 10:3, 5-7).
Jadi penyelesaian dosa yang sempurna adalah persembahan Tubuh Yesus diatas kayu salib, satu kali untuk selamanya, bukan korban darah anak domba, kambing, atau lembu atau lainnya. Tuhan Yesus hanya satu kali saja mati bagi kita, tidak berulang-ulang; maksudnya, kematianNya satu kali cukup untuk menghapuskan dan membebaskan kita dari perbuatan dan perbudakan dosa untuk selama-lamanya. hal ini dengan tegas Penulis Ibrani 10: 10,14 ……..”sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan”. Yohanes Juga menulis dalam 1 Yoh 3:8 bahwa Siapa berbuat dosa berasal dari iblis. Namun sangat disayangkan bahwa, banyak Umat Tuhan mengalami kesulitan untuk menerima kebenaran tersebut. mereka selalu sadar akan dosa yang tidak bisa mereka hindari, sehingga mereka masih percaya dan mengakui, bahwa mereka pasti berbuat dosa lagi. Pada hal dengan tegas TUhan Yesus mengatakan “Aku berkata kepadamu, Sesugguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba (budak) dosa (Yoh 8:34). Rasul Paulus yang telah memahami dan menerima hasil karya kematian Tuhan Yesus yang sempurna untuk menyelesaikan dosa, mengatakan kebenaran yang sama seperti yang disampaikan oleh Gurunya, Tuhan kita, Yesus Kristus bahwa ketika seseorang budak dosa, ia bebas dari kebenaran. Demikian juga dengan setiap orang ketika ia menjadi budak kebenaran, maka ia telah bebas dari dosa. dan sesungguhnya kita yang sungguh-sungguh berTuhankan Tuhan Yesus adalah budak kebenaran. Rasul Paulus mengatakan hal ini dengan tegas dalam kitab Roma 6, “Tetapi syukurlah kepada Allah! dahulu memang kamu hamba (budak) dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pelajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal” Rom 6:17-18, 22.
Jadi, kebenaran yang dipaparkan diatas merupakan identitas diri kita yang sesungguhnya didalam Kristus. kita telah beroleh pengampunan dan penebusan Tuhan Yesus yang sempurna, Kita telah dimerdekakan dari perbudakan dosa dan sekarang kita adalah hamba kebenaran, yaitu Tuhan itu sendiri. kita adalah orang kudus, yang telah dikuduskan oleh darah Yesus Kristus satu kali untuk selama-lamanya untuk hidup kudus dan hidup benar…
Amin…..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar