Saya ingin memberikan sebuah contoh: seorang anak ingin meminta sesuatu kepada ayahnya, kemudian ayahnya tentu mengabulkan permintaan anaknya, karena ia memang anak kandung Ayahnya. lalu apakah Ayahnya memberikan permintaan anaknya karena kehendak anaknya atau karena kehendak ayahnya? bukankah karena kehendak anaknya?
demikianlah dengan hubungan kita dengan Kristus. tentu perkataan tema diatas tidak menjadi kontroversi bagi kita karena memang kita adalah anak-anak Allah dan ahli waris bersama dengan Kristus (1 Yoh 3:1). Apa yang dimiliki BAPA anak juga tentunya memiliki. namun kita mencoba memahami kalimat dalam Yoh 15:7 ini. dengan tegas Yesus mengatakan bahwa “Minta apa saja yang kamu kehendaki” ingat dan tandai kalimat “apa saja” artinya segala sesuatu yang kita kehendaki. tanpa terkecuali. namun walaupun dalam konteks ini Paulus sedang membicarakan bagaimana murid-muridnya dapat menghasilkan buah, bahwa jika mereka tinggal dalam persekutuan dengan BAPA maka mereka akan mengasilkan buah. namun kalimat ini disisi lain juga sedang menunjukkan kualitas kita sebagai anak Allah. tentunya seorang anak tidak akan pernah takut meminta sesuatu kepada Ayahya, demikian juga kita yang adalah Anak Allah membuat kita pun tidak takut untuk meminta apapun kepada BAPA. Asal saja kita memiliki persekutuan dengan BAPA seperti yang Yesus tawarkan kepada murid-murid-Nya bahwa “Jikalau kamu tinggal didalam Aku, dan FirmanKu tinggal didalam kamu”. kalimat ini menjadi kunci utama penghasilan buah itu. buah itu tidak akan pernah ada jika Firman itu tidak tinggal didalam kita. mengapa harus demikian? Firman itu ialah benih, dan benih itu harus bertumbuh (Luk *:11,15) jika tanah kita baik maka ia akan bertumbuh dan mejadi kuat dalam hidup kita, dan benih itu tentunya akan membuahkan hasil. dan hasil itu akan menjadi nyata sebab kita memiliki Firman dan Firman itu tinggal bersama kita. mengapa demikian Firman itu begitu bermakna dan dapat menghasilkan buah yang baik ? karena benih itu atau firman itu ialah Allah sendiri, yang telah menjadi masusia (Yoh 1:1-2).
Yohanes juga menulis hal yang sama bahwa minta apa saja yang kita kehendaki (1 Yoh 3:22). Yohanes menuliskan dengan begitu jelas bahwa kita meminta apa saja yang kita kehendaki, namun tentunya kita tidak akan pernah memisahkan dan melupakan kalimat selanjutnya yang mengatakan bahwa “karena kita telah menuruti (menuruti disini dalam terjemahan aslinya ialah memelihara) segala perintah-perintah-Nya”. jadi tentunya permintaan kita yang kita kehendaki tidak akan berlawanan dengan kehendak Allah, karena kita hidup didalam-Nya. kita tidak akan meminta kepada Bapa jika kita bukan anak-Nya dan jika kita tidak memelihara segala perintah-perintah-Nya.
Yohanes 14:13 juga memberikan kita suatu bukti bahwa kita dapat meminta sesuai dengan kehendak kita, namun dengan cara ialah kita harus meminta dalam nama Yesus. sebab tidak ada nama lain yang kepadanya diberikan jika ia meminta selain nama Yesus. jadi ini semua slalu berhubungan bersama tentang meminta. permintaan kita tentunya harus seuai dengan benih yang sudah kita miliki. sebab jika kita memiliki Firman itu, tentunya segala sesuatu yang kita minta menjadi kemuliaan nama Allah, tidak saja menjadi keuntungan bagi kita tetapi nama Allah dipermuliakan dan menjadi bukti nyata kehidupan kita sebagai anak Allah yang memiliki Firman itu.
oleh karena itu, kita harus menjadi orang yang paling bersukacita didunia ini, sebab segala sesuatu telah Allah berikan kepada kita, sehingga kekita kita meminta kepada Bapa, kita harus yakin bahwa kita telah memilikinya. sebab Allah kita bukanlah Allah pendusta yang tidak memenuhi janjiNya kepada anak-anak yang dikasihiNya, kepada anak-anak yang memelihara segala perintah-Nya. sebab, hanya kita yang memenuhi keinginan Allah yang dapat menerima janji itu.
salam.. Tuhan memberkati.
by. Kirenius Wadu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar