mungkin kita tidak pernah berpikir akan begitu berharganya diri kita sehingga kita sulit menemukan siapa identitas diri kita bahwa kita begitu berharga. bukan saja bagi diri kita namun berharga bagi orang lain dan terutama kita berharga dimata Tuhan. kita dikatakan segambar dan serupa dengan Allah . kita memiliki natur ilahi dari Allah, sebab kita dihembuskan nafas (roh) Allah sendiri yang membuat kita hidup. ketika Allah menciptakan adam dan hawa, mereka diberikan tugas dan kuasa atas segala ciptaan dimuka bumi ini, bahkan memberikan nama kepada segala jenis binatang didarat dan diudara, bahkan untuk mengelola bumi.
namun terlebih besar lagi bukti berharganya diri kita ialah, ketika Yesus mati dan bangkit, membuktikan bahwa Ia telah membayar Lunas hutang dosa kita. IA telah menjadi korban penghapusan dosa satu kali untuk selamanya, namun tidak cukup sampai disitu, kita diberikan status baru oleh Allah melalui Yesus. apa statusnya? statusnya ialah, kita dikuduskan menjadi kekudusannya Allah, dibenarkan menjadi kebenarannya Allah, bahkan kita menjdi kemuliaannya Allah. ini merupakan sebuah berita (pengumuman) atau hasil keputusan yang telah Allah lakukan didalam Yesus. status ini bukanlah sekedar sebuah kalimat mati, namun ini merupakan sebuah kalimat yang hidup yang menjadi bagian kehidupan kita yang telah kita peroleh didalam Yesus. oleh karena itu, keberadaan kita ini merupakan keberadaan ditingkat dimana kita telah memiliki kembali kuasa untuk mengaklukan segala kuasa Iblis. kita diberikan benih Ilahi oleh Allah. sehingga kita tidak terjangkau oleh dosa (Yoh 3:9-10).
berharganya kita ialah kita sudah mendapat jalan masuk kepada BAPA oleh Kristus. kita telah memperoleh warisan keselamatan itu, hanya sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah, bagaimana kita sudah memiliki keselamatan itu jika dala hidup kita kita tidak menyadari apakah kita berharga atau tdak? berharga dalam hal ini ialah ketika kita menyadari akan karya penebusan Kristus dikayu salib itu. seberapa jauh kita menikmati dan memiliki bahkan memelihara berita itu. jika injil adalah beritak sukacita, kabar baik, sudah kita bersukacita akan kabar baik itu? jika kita sudah bersukacita dan menerima, sudahkah kita mengakui bahwa kita adalah orang2 Kudus, orang2 benar? jika kita belum mengakui hal ini, maka kita masih dalam pola pikir kita yang lama. kita harus mengakui bahwa dosa kita telah dihapuskan (diselesaikan dengan sempurna) oleh Yesus. jika kita mengakui dan memelihara, mengenakan dalam kehidupan kita maka kita akan mengerti makna perkataan Paulus bahwa “berubahlah oleh pembaharuan budi” atau “berubah oleh pembaharuan pikiran yang baru” yaitu pikiran Kristus (pikiran yang tidak tercemar oleh dosa).
maka hasilnya akan kita temukan bahwa (Kristus didalam aku dan aku didalam Kristus) maka semuannya akan berjalan bersama2 untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. kita akan tahu kemana kita pergi, kesuksesan yang kita miliki selalu pasti didalam Yesus. hanya saja diatas semuannya itu Yesus yang harus kita kenakan.
perlu kita ingat bahwa perbuatan dosa menghasilkan dosa, perbuatan kebenaran menghasilkan kebenaran. artinya ialah hanya orang berdosa yang berbuat dosa, hanya orang benar yang dapat berbuat benar. sama seperti benih, jika beihnya pepaya maka ia akan menghasilkan pepaya. seperti itulah kita didalam Allah. karena kita lahir dari atas dan kita memiliki benih yang dari Allah maka hasil dari benih kita ialah kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar