Kamis, 23 Juli 2015

FIRMAN YANG DIMENGERTI


Dalam kehidupan selalu ada ‘prinsip hukum’ yang berlaku, baik dalam dunia ini maupun dalam dunia rohani. Salah satu prinsip hukum tersebut adalah ‘mengerti’ dan ‘memiliki’. Prinsip hukum ini secara khusus berlaku dalam dunia pendidikan, itu sebabnya dalam sistem pendidikan di dunia ini selalu ditekankan pentingnya untuk ‘mengerti’ pelajaran yang telah diajarkan oleh para pendidik, khususnya dalam pelajaran yang menuntut ‘pemahaman’ lebih dari pada ‘hafalan’.
Prinsip hukum ‘mengerti dan memiliki’ juga berlaku dalam pembelajaran ilmu bahasa, cuma perbedaannya adalah dalam menguasai sebuah bahasa asing, kita tidak hanya membutuhkan pemahaman, tetapi juga dituntut ‘mempraktekkannya’. Dari prinsip ini lahirlah pepatah bahasa Inggris yang mengatakan, ‘Use it or loose it’, maksudnya kalo kita tidak membiasakan diri menggunakan atau mempraktekkan bahasa asing yang telah kita pelajari, bahkan yang telah dikuasai itu, maka cepat atau lambat bahasa tersebut akan hilang atau terlupakan, atau paling sedikit tidak fasih lagi menggunakannya.
Manusia Allah Yang Perkasa, prinsip hukum di atas juga berlaku di dalam hubungan kita dengan FIRMAN TUHAN, baik yang kita dengar maupun yang kita baca dalam Alkitab. Ada banyak anak-anak TUHAN tidak mengetahui pentingnya prinsip
hukum tersebut, sehingga akhirnya mereka tidak ‘memiliki’ apa yang mereka dengar dan apa yang mereka baca dalam Alkitab. Mengapa mereka tidak bisa memiliki FIRMAN TUHAN tersebut? Jawabannya, karena mereka tidak mengerti apa yang mereka dengar dan apa yang mereka baca. Tentu, karena tidak bisa ‘memiliki’ FIRMAN TUHAN, maka mereka tidak akan mendapat ‘manfaat atau keuntungan’ dari FIRMAN TUHAN itu. Inilah salah satu sebab utama yang menyebabkan
anak-anak TUHAN tidak bisa bertumbuh dalam iman dan pengetahuan akan TUHAN. Oleh sebab itu ketika kita mengetahui pentingnya prinsip hukum ‘mengerti dan memiliki’ kita harus menyendengkan kedua telinga kita untuk mendengarkan. Kita harus mencondongkan hati kita untuk menangkapnya. Kita harus memusatkan perhatian dan pikiran kita sepenuhnya kepada FIRMAN TUHAN yang kita pikirkan. Hal itu semua harus kita lakukan dengan tekun dan berulang-ulang, agar semua
yang kita dengar dan baca dari FIRMAN TUHAN itu sepenuhnya beroleh waktu yang cukup untuk berakar, bertumbuh dan berbuah.
Prinsip hukum ‘mengerti dan memiliki’ tidak bisa bekerja sepenuhnya jika kita hanya ‘menghafal’ FIRMAN TUHAN yang telah kita dengar dan baca tersebut. Sebab ‘menghafal’ FIRMAN TUHAN tidak sama dengan ‘mengerti’ FIRMAN TUHAN. Dan ‘mengerti’ FIRMAN TUHAN tidak akan terjadi, jika belum memilikiNya. Oleh sebab itu kita harus mengetahui tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk sampai kepada ‘mengerti’ tersebut, tahapan-tahapan tersebut di antaranya adalah:
  • FIRMAN TUHAN yang kita baca, harus kita baca dalam konteks Injil TUHAN kita, YESUS KRISTUS. Maksudnya, FIRMAN TUHAN yang kita dengar dan baca harus kita dengar dan baca, khususnya kitab Perjanjian Lama, harus kita baca dalam ‘kaca mata’ penilaian berdasarkan karya kematian dan kebangkitan KRISTUS. Sebab FIRMAN TUHAN yang dicatat dalam Alkitab tidak semuanya dapat kita kenakan pada hidup kita, mengapa? Sebab ada bagian-bagian
    FIRMAN TUHAN yang hanya berlaku untuk bangsa Israel secara jasmani, dan ada bagian-bagian yang telah digenapi atau telah tercapai oleh TUHAN YESUS, seperti hukum Taurat dengan segala peraturan dan tata ibadahnya: korban-korban persembahan, lambang-lambang dan simbol-simbol; demikian juga sebagian dari kitab-kitab PL lainnya, bahkan termasuk kitab keempat Injil yang mencatat pelayanan TUHAN YESUS kepada bangsa Israel. Singkatnya, semua yang tertulis dalam Alkitab harus kita baca dalam kaitan langsung dengan karya Penebusan
    TUHAN kita, YESUS KRISTUS.
  • FIRMAN TUHAN yang kita dengar dan baca, harus kita dengar dan baca dalam kaitan langsung dengan diri kita. Ada banyak anak-anak TUHAN yang mendengar dan membaca FIRMAN TUHAN, bukan mendengar dan membacanya untuk diri mereka sendiri. Hal ini terbukti, mereka seringkali dan bahkan selalu berpola pikir yang berbeda dengan
    yang dikatakan FIRMAN TUHAN. Mereka berpendapat dan bermental tidak sama dengan FIRMAN TUHAN, dan tentu, tingkah laku mereka pasti tidak sama dengan FIRMAN TUHAN. FIRMAN TUHAN yang dimengerti itu datang melalui ‘penerimaan dan pengenaan’ secara langsung kepada diri kita sendiri, lalu kemudian menghayatinya dalam perenungan dan memperkatakannya berulang-ulang (Yosua 1:8, Mazmur 1:3), maka datanglah pengertian itu. Ketika kita mengerti, kita sadar bahwa yang dikatakan dalam FIRMAN TUHAN adalah untuk kita dan milik kita, dankita menikmatiNya.
Kedua tahapan tersebut di atas adalah proses terjadinya pertumbuhan benih yang ditaburkan dalam tanah yang baik dalam perumpamaan yang disampai oleh TUHAN YESUS (Matius 13:13, Markus 4:20, Lukas 8:15). Manusia Allah Yang Perkasa, pastikan FIRMAN TUHAN yang engkau baca dan dengarkan itu adalah FIRMAN TUHAN yang engkau mengerti dan memilikiNya, amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar