Selasa, 18 Maret 2014

Hidup Yang dikendalikan Firman Tuhan

         Saya Teringat akan segala kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan dimasa lalu dan saya merenungkan betapa saya begitu menyakiti hati Tuhan. kesalahan-kesalahan yang besar yang saya buat membuat saya menyadari bahwa ketika saya melakukan semuanya itu ternyata tidak saja membuat orang lain tersakiti atau menderita. bahkan terlebihnya ialah saya telah membuat Tuhan tersakiti dan membuat saya berdosa terhadap Tuhan.
       Ketika saya terus membaca dan merenungkan Firman Tuhan, saya menemukan bahwa dalam segala segi kehidupan kita, tidak akan berkenan kepada Allah jika kita tidak memberikan hidup kita dikendalikan oleh Firman Allah. sebab sangat jelas bahwa ketika hidup kita berada dalam kendali Allah maka tidak ada kesempatan bagi kita untuk kita melakukan dosa (keinginan daging). mengapa kita harus hidup dalam kendalinya Allah? Sebab Allah telah menebus hidup kita bahkan kita telah mati bersama-sama dalam kematianNya (Roma 6:5-6) agar melalui Yesus kita memperoleh pengampunan dan kita juga dibenarkan oleh Allah. kita diperdamaikan dengan Allah.

akan menjadi pertanyaan bagi kita ialah : mengapa kita yang sering terlibat dalam pelayanan, pengkhotbah, WL, Singers, pemusik dan lainnya sering terjerumus dalam dosa? bukankah kita telah mati bagi dosa Melalui Yesus Kristus Rom 6:10?. kita harus menyadari bahwa ketika hidup kita ditebus oleh Yesus Kristus, kita tidak lagi berada dibawah hukum dosa, sebab kita telah dimerdekakan dari dosa Oleh Yesus di kayu salib. artinya kita bukan lagi menjadi budak dosa tetapi kita telah menjadi hamba kebenaran.

orang sering dan berulang-ulang kali jatuh kedalam dosa karena dia memiliki pemahaman yang salah tentang apa yang Allah kerjakan atau yang sudah Allah kerjakan dalam hidupnya melalui Yesus. orang-orang akan menjawab "karna saya kan manusia biasa", karena saya kan masih hidup dalam dunia, dan lain sebagainya alasan yang diberikan". perkataan-perkataan seperti ini yang membuat kita akan terus menerus jaduh dalam dosa, jika kita memiliki pemahaman yang salah seperti ini, sama saja kita membuka kesempatan bagi dosa untuk kembali menjadi tuan dalam kehidupan kita. sehingga ketika dosa itu menjadi tuan dalam hidup kita maka ia akan mengendalikan hidup kita dan akan sangat sulit bagi kita untuk hidup dalam kendalinya Tuhan.

Ingat apa Yang Paulus katakan kepada Jemaat di Roma agar mereka dapat mengendalikan diri mereka supaya mereka tidak lagi hidup dalam dosa dan bahkan tidak membiarkan dosa itu berkuasa atas hidup mereka. sebab dengan jelas bahwa "upah dosa ialah maut".
orang mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa kita dapat hidup benar sedangkan kita cenderung berbuat dosa? seseorang akan menjadi benar jika ia terlebih dahulu membiarkan diri dikendalikan oleh Firman (Merenungkan Firman itu siang dan Malam) Maz 1:1-2.

Mari, jadikanlah diri kita menjadi hamba-hamba kebenaran, dan membuarkan Firman Allah mengendalikan kehidupan kita, supaya kita memperoleh suatu kebahagiaan/sukacita yang besar dalam kehidupan kita. Sukacita yang besar itu akan kita dapat ketika kita dalam keberadaan kita sebagai orang benar terus berjuang dan terus bertahan baik dalam keadaan apapun, dalam situasi seburuk apapun (cercaan, siksaan, di hina, dll) kita tetap teguh dalam kebanaran yang diberikan Allah bagi kita. setelah semua perjuangan kita Allah melihat dan hasilnya kita tetap menjadi orang-orang yang teguh dalm memegang janjinya, sudah tentu bahwa Kesukaan yang besar itu akan kita terima dalam diri kita sebagai orang-orang percaya kepada Yesus Kristus.

Angka dalam Bahasa Sabu-NTT (Nusa Tenggara Timur)


1 = Ahi
2 = Due
3 = tallu
4 = Appa
5 = Lammi
6 = Anna
7 = Pidu
8 = Aru
9 = heo
10  = Henguru
11 = Henguru Ahi  .....dst
20 = Due Nguru
21 = Due nguru Ahi----dst
30 = Tallu nguru
40 = Appa Nguru
50 = lammi nguru
60 = Anna Nguru
70 = Pidu Nguru
80 = aru Nguru
90 = Heo Nguru
100 = he ngahu
200 = due Ngahu
1000 = he Tabba
100.000 = he Ngahu tabba
1000.000 = He Juta


Bahasa Sabu-NTT (Kamus Praktis Sabu-Indo) Bahasa sabu sehari-hari