Rabu, 02 April 2014

Salah Memahami Cinta

Salah Memahami Cinta

“Cinta” itu tulus: jika kita melihat dari bentuk kata sifatnya ia akan menunjukkan pengertian  “penuh kasih”. bisa memiliki pengertian asmara, kasih sayang. Cinta itu relatif dan semua orang memiliki pemahaman tersendiri mengenai cinta. Namun makna dari cinta itu sangatlah dalam untuk dimengerti dengan baik dan benar.  Orang-orang begitu banyak mempersalahkan cinta ketika mereka dilukai/disakiti.
          Dalam hal ini saya ingin membahas mengenai cinta (hubungan asmara antara wanita dan pria). Belakangan ini ada banyak orang menjadi korban dengan alasan cinta, dan mempersalahkan Tuhan mengapa memberikan Cinta dalam hidup manusia sehingga menimbulkan banyak korban dengan mengatasnamakan cinta.
          Orang bisa membunuh karena cintanya ditolak, orang bisa dendam karena ia dihianati oleh pacar yang sangat dia cintai, ia kecewa bahkan bisa menimbulkan tingkatan yang lebih buruk dalam dirinya ketika semua yang dia sudah pertaruhkan karena cintanya dan akhirnya semuanya itu hilang begitu saja. masih teringat akan pembunuhan gadis akibat cinta, dibunuh oleh sepasang pasangan. Sangat tragis..!! bahkan orang bisa mngorbankan Agama dan Tuhannya demi cinta, yang lebih parahnya adanya gereja-gereja yang mensahkan hubungan-hubungan tersebut. Bukan UU sendiri melarangnya? Namun kenapa kita melanggar hukum tersebut, bukan saja hukum duniawi, tetapi hukum yang terdapat dalam Alkitab sekalipun mencatat tentang hal yang demikian.
          Apa yang menjadi pelajaran bagi kita? Apa sikap kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah terlibat dalam hubungan berpacaran yang melibatkan kata “cinta”? Apakah kita akan mengorbankan Tuhan, Ortu, dan keagamaan kita demi Cinta yang salah dimaknai oleh kita? Sangat bodohnya hidup kita jika kita salah dalm memaknainya. Bukankah sebenarnya cinta menuntun dan membawa kita kepada sesuatu hal yang menjadi keutuhan yang murni yang tidak merugikan banyak pihak?
          Marilah kita sama-sama memahami bahwa jangan lagi kita menggunakan cinta ditempat yang salah. Marilah kita mencintai dengan melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita, supaya ketika kita memulai hubungan kita, kita mendapatkan kebenaran sejati mengenai hubungan yang kita jalani. Sobat.. kita jangan pernah mencintai pasangan kita melebihi cinta kita sama Tuhan.  saya pastikan kita akan kecewa jika menomorduakan Tuhan. mengapa kita pacaran seringkali kita gagal? Itu diakibatkan beberapa hal: - pertama : belum saatnya kita untuk berpacaran (menyangkut umur masih muda), ­- kedua : Tidak mengandalkan Tuhan dalam hubungan berpacaran, -ketiga :  Terlalu mencintai Pacar dengan Sepenuh hidupnya – ­keempat : ­mencintai karena menghibur diri (dari pada sendiri), -kelima: ­Mencintai Karena “Alasan” (cantik,putih,manis, dll),
Keenam: kurangnya komunikasi yang baik, -ketujuh: ­­memberikan kesempatan bagi orang ketiga untuk terlibat. Dan lain sebagainyam

Dan ini sering terjadi dalam dunia pacaran. Bahkan pura-pura mencintai, padahal tidak memiliki cinta sedikitpun. Namun yang paling sering terjadi yang paling menyakitkan ialah ketika mencintai seseorang dengan seluruh hidupnya, dengan seluruh cintanya. Sebenarnya ini tidak salah, hanya saja dijaman yang berkembang seperti ini kita harus belajar dan menggunakan hikmat kita.  Jangan sampai kita kecewa dan sakit hati diputusin oleh pacar kita padahal kita udah sayang bangat sama pacar kita. Salah satu prinsip yang kupegang hingga saat ini ialah “jangan pernah mencintai kekasih melebihi cintamu  kpada Tuhan dan kepada Orang tua dan Saudara-saudaramu”.

“PACAR YANG BAIK AKAN SELALU BERKATA “AKU MENCINTAIMU KARENA AKU MENCINTAIMU, TANPA ALASAN”
Sebab jika kita mencintai dengan berbagai alasan “saya yakin” anda belum mampu untuk mencintai orang tersebut bahkan dapat menerimanya suatu hari nanti. Anda hanya sekedar menghibur diri anda dengan segala kelebihan=kelebihan yang ia miliki.
God Bless You all
Semoga terberkati

Salam!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar