Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada
saat Lamekh berumur 182 tahun. Ia dilahirkan
1.056 tahun setelah Adam. Menurut cerita Legenda air bah, hanya Nuh dan
keluarganya dari seluruh umat manusia yang hidup saat itu yang selamat dari banjir
bersar yang melanda bumi (Kej 6-9). Demikian menurut pilihan Allah karena kebaikan
perilaku hidup Nuh (Kalaupun tidak seterusnya dipertahankan, Kej 9:21). Di dalam
bahtera dimana keluarga Nuh berkumpul,
ada juga pasangan-pasangan (menurut sumber *P)[1]
dari berbagai jenis makhluk hidup[2].
Dari 10 Generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur
terpanjang mencapai 950 tahun. Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di
Lukas 3:36.
Nama Nuh berasal dari bahasa Ibr “Noah”, yang
berarti “hinggap”, menetramkan, “berhenti”, atau “istrahat” (2 Raj 2:15; Rat
5:5; Ul 5:14),. Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah “sabat”, ‘istrahat’
dan ‘penghiburan’. Alkitab hanya mencatat bahwa Nuh memiliki 3 orang anak yaitu
Sem, Ham dan Yafet. Yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun sebelum air
bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, 2 tahun setelah air bah ia
dikaruniakan Arpakhsad. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 Tahun ketika
banjir datang. Ham dikatak sebagai yang termuda.
Nuh di gambarkan sebagai orang yang
benar[3]
diantara orang-orang lain yang hidup di jamannya. Kej 6:8 mencatat “tetapi Nuh mendapat
Kasih karunia di mata Tuhan”. Dalam Kej 6:22 mungkin juga hanya menyebut
perjanjian yang di buat Allah dengan Nuh, sesudah air bah dan dimeteraikannya
dengan menganugerahkan arti baru atas pelangi (Kej 9:9-17 bnd Yes 54:9)[4]. Pada
saat itu manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk
menjatuhkan hukuman dengan bersabda “Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama
dengan bumi”. Akan tetapi Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan
Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk
ciptaan-Nya.
Setelah bahtera itu selesai, kitab
Kejadian menggambarkan bahwa air bah merendam bumi selama 150 hari lamanya dan
setelah itu air bah mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar kering sebelum
membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama denga keluarga dan bersama
semua binatang yang ada didalam bahtera tersebut. Nama istri Nuh tidak disebut di dalam Alkitab,
menurut kitab Yobel[5] Namanya adalah Emzara. Tradisi
Yahudi menulis nama Istri Nuh adalah Naama (atau Naamah), Putri Lamekh dan
saudara perempuan Tubal-Kain. Demikian pula komentator Alkitab Ibrani, Rashi
yang hidup pada abad ke-11 M, dalam komentarinya mengenai Sefer Bereishis 4:22.
Sebuah Midrasih[6] dari abad
pertengahan, yang dikenal sebagai kitaYasar ( Book of Jasher 5:15), juga
menuliskan nama istri Nuh adalah Nuh adalah Naamah, putri Henokh.
Setelah Nuh di selamatkan, Allah
mengadakan perjanjian[7]
dengan Nuh dan memberkatinya. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan
bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari,
Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap
bersifat lebih khusus.
[1] Priestly Source, yang oleh mayoritas
ahli PL dipandang sebagai salah satu dari keempat sumber bahan utama dari “pentateukh”.
Bahan P dikenali karena perhatian utamanya untuk hal-hal ritul dan selalu mengutamakan Harun. P mempunyai doktrin tentang kejadian yang
menampilkan Allah yang berkuasa atas semua bangsa di dunia, dimana Abraham dan
keturunannya mempunyai suatu peran yang istimewa.
[2][2]W.R.F Browning, Kamus
Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia 2008.
[3] Tsadiq, yang memiliki kebenaran itu yang
bersumber dari iman (Ibr 11:7 he kata
pistin dikaiosyne, harfiah’ kebenaran sesuai dengan Iman) dan mempunyai
persekutuan dengan Allah seperti dinyatakan oleh uraian “dia hidup bergaul
dengan Allah” (Kej 6:9)
[4][4][4]
Ensiklopedia Masa Kini, Jili 2, (Yayasan Komunikasi Bina Kasih)
[5]Di dalam
kanon Gereja Ortodoks Ethiopia.
[6] Midrasih, adalah sebuah cara menafsirkan
Alkitab di luar pengajaran, hukum atau
moral yang sederhana. Digunakan untuk mengisi sejumlah kekosongan dalam cerita
Alkitab mengenai suatu peristiwa atau penjelasan mengenai pribadi yang hanya
disinggung sedikit.
[7]Kej 6:18 Dapat
ditafsirkan bahwa keselamatan untuk Nuh tergantung pada kesediaannya membangun
bahtera dan memasukinya, syarat yang dipenuhinya (Kej 6:22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar