Kamis, 31 Oktober 2013

"Saat Kebencian Mengaburkan Rasa Cinta Dihati"



Bisakah seorang membenci Pasangannya namun sekaligus mencintainya? Namun kenyataan banyak pernikahan porak-poranda bahkan hancur karena mereka yang dulu saling mencintai kemudian menyimpan kebencian dan kemarahan.
Namun Rasul Paulus pernah menasihatkan seperti ini: “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: siapa yang mengasihi istrinya, mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya sama seperti Kristus terhadap Jemaat, karena kita adalah anggota tubuhNya. Efesus 5: 28-30.
Bukankah tidak pernah kita dengar  orang memotong tangan atau kakinya sendiri karena dia membenci bagian tubuhnya itu?  Lagi pula tidak 100% dalam diri pasangan kita itu buruk, masih ada banyak hal yang baik dalam dirinya. Namun karena kita hanya fokus kepada keburukannya, akhirnya semua kebaikan yang ada dalam dirinya kita abaikan.
Mengapa seseorang yang dulu dicintai bisa berubah menjadi pribadi yang dibenci? Permasalahannya ialah ketika sesuatu yang tidak menyenangkan bagi salah satu pasangan terjadi, hal tersbut tidak dikomunikasikan dengan baik. Akhirnya dari rasa kesal dipendam kemudian ditambah rasa kesal lainnya membuat perasaan itu menjadi marah, kemudian berkembang menjadi benci, dan puncaknya adalah rasa dendam. Lalu bagaimana mengatasi sesuatu yang terus berkembang seperti bola salju yang semakin besar tersebut.
1.      1. Jika perasaan yang mengganjak, komunikasikan dengan baik terhadap pasangan.
Jadi, jangan ungkapkan dengan mengomel, ataupun intonasi suara yang tinggi. Sebaliknya tenangkan emosi anda,ajak pasangan anda berdiskusi dengan kepala dingin kemudian ungkapkan perasaan anda dengan jujur.
2.      2. Hargai Perasaan dan Respon pasangan Anda.
Ketika anda mengungkapkan rasa kesal anda dengan cara konstruktif, anda juga harus siap dengan responnya dan mau mendengarkan pendapatnya.
3.      3. Lapangkan Dada Untuk memberikan Pengampunan dan Juga Maaf kepada pasangan Anda.
Ijinkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup anda dan memampukan anda untuk mengasihi dan mengampuni pasangan. Demikian juga rendahkan hati untuk mau mengakui kesalahan dan minta maaf. Jangan pernah menyimpan kesalahan pasangan anda terlalu lama, ingatlah nasihat untuk memadamkan amarah sebelum matahari terbenam. (Efesus 4:26) percayalah ini akan sangat melegakkan hati.
4.      Berdoalah bagi pasangan anda.
Ada kondisi-kondisi yang kadang diluar jangkauan kemampuan kita, untuk itu bawalah masalah-masalah tersebut dihadapan Tuhan. Berdoalah bagi pasangan anda. Doa adalah alat Tuhan pertama-tama untuk mengubah diri kita, baru kemudian menjamah kehidupan orang yang kita doakan.
Jika pernikahan anda mengalami goncangan, jangan cepat-cepat mengatakan benci kepada pasangan anda, apalagi cerai. Ingatlah prinsip ini, bahwa suami istri adalah satu tubuh, dan menceraikan pasangan anda sama saja mengamputasi bagian tubuh anda sendiri.  Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, datanglah kepada Tuha dan ijinkan Dia bekerja untuk memullihkan anda dan pasangan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar